Palopo, INIPALOPO – Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan sukses menggelar kegiatan Dialog Publik bertempat di Warkop Kampis di Kota Palopo, Sabtu, 22 Juni 2024.
Dialog yang mengangkat tema “Mau Dibawa ke Mana Palopo 2024” menghadirkan empat orang narasumber (narsum).
Diantaranya adalah Guru Besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo Prof Abdul Pirol dan Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Andi Djemma Palopo Dr Abdul Rahman Nur.
Narsum lainnya adalah birokrat senior yang pernah mengabdi di Luwu Utara dan Kota Palopo, yakni Drs Hamzah Jalante, serta pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Palopo Mabrur Tahing.
Dalam keterangannya kepada media, Ketua BPW KKLR Sulawesi Selatan Ir Hasbi Syamsu Ali mengatakan bahwa dialog dilakukan sebagai bentuk kepedulian KKLR Sulsel terhadap masa depan Kota Palopo.
“Bagaimanapun, Kota Palopo adalah ikon dan episentrum dari Luwu Raya. Sehingga masa depan kota ini juga akan sangat berpengaruh pada perjuangan kita bersama, terutama di KKLR untuk mewujudkan Provinsi Luwu Raya,” tegasnya.
Dikatakan Hasbi, KKLR Sulsel memiliki harapan besar agar Kota Palopo dapat terus berkembang dan mampu mensejahterakan warganya dengan baik.
“Jika kota Palopo berkembang pesat, jelas ada pertumbuhan ekonomi di Luwu Raya. Palopo akan jadi semacam titik interkoneksi antar wilayah di Luwu Raya, bahkan di daerah-daerah lain di luarnya,” kata Hasbi.
Menurut Hasbi, aneka masalah yang selama ini menjadi beban Pemerintah Kota Palopo harus segera diselesaikan sehingga pemerintah bisa lebih fokus melayani warga dan menjalankan agenda pembangunan dengan baik.
“Jelas kita berharap, masa depan Palopo bisa lebih baik dari saat ini. Harus ada solusi terhadap aneka masalah yang ada dan KKLR Sulsel mencoba membuka ruang-ruang untuk itu dengan salah satunya menggelar kegiatan diskusi publik seperti ini,” terang Hasbi yang juga alumni Lemhanas itu.
Dialog yang dilaksanakan mulai pukul 14,30 WITA itu, dihadiri ratusan orang, terdiri atas tokoh masyarakat, politisi, aktifis dan pemuda di Kota Palopo.
Perbincangan yang alot pun tak dapat dihindari. Silang pendapat juga demikian. Beragam ide dan pendapat mengenai pelbagai masalah dan alternatif solusinya ditawarkan oleh para narasumber maupun peserta diskusi.
“Ini menunjukkan gairah dan antusiasme dari kawan-kawan yang menginginkan Kota Palopo bisa lebih baik lagi di masa mendatang,” ujar Hasbi lagi.
Karena itu, ia berharap agenda Pilkada Serentak pada November 2024 mendatang dapat menjadi momentum bagi Kota Palopo untuk bisa mendapatkan pemimpin terbaik yang mampu membawa kota ini lebih maju dan berkembang dari sebelumnya.
“Kota Palopo ini seharusnya bisa lebih maju dan lebih baik dari saat ini. Syaratnya hanya satu, Palopo harus diurus oleh orang-orang yang cerdas dan visioner,” pungkasnya. (*)