MAKASSAR, IniPalopo – Alinasi Tokoh dan Kerabat Nusa Tenggara Timur siap memenangkan pasangan Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Moh Ramdhan Pomanto dan Calon Wakil Gubernur Sulsel Azhar Arsyad (DIA) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024.
Komitmen itu disampaikan Ketua Dewan Pembina Garda Flobamora Sulsel sekaligus Perwakilan Aliansi Tokoh dan Kerabat NTT Riki Parera saat bersilaturahmi bersama Calon Gubernur Sulsel Danny Pomanto, di Amirullah, Minggu (22/9/2024) malam.
Riki Parera menyampaikan ada beberapa alasan yang membuat Alinasi Tokoh dan Kerabat NTT berkomitmen mendukung pasangan DIA di Pilgub Sulsel 2024. Salah satunya karena Danny Pomanto merupakan sosok pemimpin yang toleran.
“Kami melihat kepemimpinan pak Danny Pomanto ada begitu banyak toleransi yang beliau ajarkan ke masyarakat dan toleransi itu penting. Sehingga kita butuh tokoh yang mempersatukan masyarakat Sulsel,” kata Riki Parera.
Selain sudah memiliki pengalaman yang luar biasa di dalam memimpin, Alinasi Tokoh dan Kerabat NTT juga melihat Danny Pomanto sebagai seorang sahabat. Merupakan sosok pemimpin yang selalu terlibat pada setiap moment masyarakat NTT.
“Itu Syarat yang kami diskusikan akhirnya pilihan kami jatuh pada pak Danny,” ujar Riki Parera.
“Tidak ada alasan untuk saya memilih yang lain. Kami menganggap pak Danny Pomanto sahabat orang NTT,” tambahnya.
Ia pun tegas menyatakan NTT berkomitmen tinggi siap memenangkan pasangan DIA di Pilgub Sulsel 2024.
Untuk semua sahabatku, malam hari ini kita hadir untuk mendukung orang baik. Jadi harapan saya kita pulang satu pribadi kita membawa tiga orang yang punya hak suara. Kami akan melakukan sistem multilevel,” tutupnya.
Danny Pomanto mengatakan dulu Kota Makassar masuk 10 besar kota intoleran oleh Setara Institut. Namun dirinya mampu membuktikan Makassar adalah kota dengan toleransi yang tinggi.
“Saya ingin membuat satu landasan sosial dengan rekonstruksi sosial, kita perkuat RT/RW,” tuturnya.
Danny Pomanto mengungkapkan dirinya maju bukan untuk siapa-siapa, melainkan demi rakyat, semangat yang muncul untuk meneruskan kebaikan.
“Semangat membangun Makassar dengan segala toleransi dan segala kohesivitas, maka muncullah baik untuk semua,” ujar Danny Pomanto.
Dengan toleransi yang terus dibangun, itu mengapa dirinya selalu terlibat di setiap kegiatan keagamaan dan juga komunitas masyarakat.
Ia menceritakan pengalamannya, toleransi yang begitu tinggi terbangun saat dirinya menjadi narasumber pada acara seminar di Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Indonesia Timur di Makassar (STFT INTIM) bulan puasa lalu.
“Tiba masanya buka puasa, seluruh pendeta makan (buka puasa) di STFT INTIM. Nikmat apa lagi yang paling tinggi dari seperti itu? Sebuah toleransi yang luar biasa,” tutupnya.(*)