JAKARTA, IniPalopo – H. Arsyad Kasmar, S.H, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebutkan bahwa dirinya mendukung salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pilgub Sulawesi Selatan 2024 atas nama lembaga Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR). Klarifikasi tersebut disampaikan Arsyad pada Kamis (26/9/24) beberapa waktu lalu melalui pesan WhatsApp.
Dalam pernyataannya, H. Arsyad Kasmar, S.H, yang saat ini sedang cuti dari jabatannya sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) KKLR, menegaskan bahwa dukungannya kepada salah satu calon gubernur adalah murni atas nama pribadi, bukan mewakili KKLR. Arsyad saat ini tengah fokus dalam persiapan pencalonannya sebagai Bupati Luwu Utara pada Pilkada yang akan digelar 27 November 2024 mendatang.
“Arsyad Kasmar tidak membawa KKLR dalam ranah politik. Jika saya secara pribadi mendukung penuh Andi Sudirman Sulaiman sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan periode 2024-2029, itu karena beliau adalah teman lama. Kami pernah bekerja bersama di PT Patroli di bidang pertambangan, sehingga secara pribadi saya mendukung penuh beliau,” jelas Arsyad Kasmar.
Ia juga menegaskan bahwa KKLR adalah lembaga sosial, netral dalam ranah politik. “KKLR tidak perlu terlibat dalam politik. Itu adalah lembaga sosial, dan saya sarankan kepada anggota KKLR, jika ingin mendukung atau tidak mendukung Akar, biarlah kami berjuang atas nama pribadi tanpa membawa embel-embel KKLR,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Arsyad menyampaikan harapannya kepada masyarakat Luwu Utara terkait pencalonannya sebagai bupati luwu utara. “Jika masyarakat menginginkan saya sebagai bupati, maka saya siap menerima amanah tersebut. Namun, jika masyarakat merasa saya bukan pilihan terbaik, saya akan legowo dan menyerahkan kepada lawan saya. Aamiin Ya Rabbal Alamin. Kami hanya berdoa, jika itu yang terbaik bagi kami, ya Allah, berikanlah. Namun jika lebih banyak mudaratnya, berikanlah kepada orang lain,” tutup Arsyad dalam doanya.
Hal tersebut menggambarkan ketegasan sikap Arsyad Kasmar dalam menjaga netralitas lembaga sosial yang dipimpinnya, serta kerendahan hatinya dalam menerima keputusan masyarakat luwu utara dalam kontestasi politik.(*)