GOWA, IniPalopo – Calon Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan Pomanto mengakhiri kampanye dialogisnya di hari kedua di Desa Pakatto Caddi, Jalan Poros Malino, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Selasa malam, 01 Oktober 2024.
Kedatangan Danny Pomanto-sapaan kontestan di Pilgub Sulsel itu, disambut hangat warga setempat yang didominasi kalangan ibu-ibu.
“Kalau saya bilang DIA (akronim Danny-Azhar), jawabnya satu satu satu,” sambut Tokoh Masyarakat (Tomas) setempat, Asri Daeng Masuro.
“Satu, satu satu,” jawab warga bersorak.
“Kita mau Sulsel lebih bagus, kita pilih Danny Pomanto,” lanjut Daeng Masuro.
Menurutnya, Danny Pomanto merupakan sosok pemimpin yang berhasil membangun kota Makassar selama menjabat wali kota Makassar, dua periode.
“Kita sudah lihat beliau berhasil membangun Makassar, kita tidak mau dipimpin pemimpin yang berutang,” tutur Daeng Masuro.
“Jadi, keluarga saya di pakkatto harus bersatu mendukung Danny Pomanto,” ajaknya melanjutkan.
Dalam sambutannya, Danny Pomanto memaparkan kesuksesannya selama memimpin kota Makassar. Salah satunya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Makassar.
“Saya punya pengalaman mengubah nasib, mengubah nasib dua kali tambah baik. Buktinya, nasib ketua RT RW dari insentif Rp75 ribu jadi Rp1 juta dengan capaian PAD Rp1 Triliun,” paparnya.
“InsyaAllah tahun depan PAD capai Rp2 triliun, gaji ketua RT RW jadi Rp2 juta,” sambungnya.
Begitu pun dengan honor pegawai kontrak, yang dulunya hanya sekira Rp300 ribu. Kini sudah menerima kisaran Rp1,5 juta.
“Dulu gaji honor (di Makassar) 300 ribu. Sekarang jadi 1,5 juta plus plus,” terangnya.
Dengan begitu, pasangan Azhar Arsyad dengan akronim DIA tersebut mengajak warga Pakatto untuk tidak salah memilih saat di TPS nanti, 27 November mendatang.
“Pemilu itu, tidak hanya urusan mencoblos, tapi persoalan masa depan dan kesejahteraan rakyat. Jadi, pilih pemimpin untuk bisa mengubah nasib kita, pilih DIA. Kombinasi anak lorong dan anak desa,” ucapnya.
“Jadi mauki berubah, tambah baik atau buruk?,” tanya Danny Pomanto ke warga.
“Baik,” sambut warga menjawab.
“Itulah hakekat pilkada mengubah nasib,” tambah Danny Pomanto.
“Kalau ingin bangun Sulsel, kita awali dari Desa,” kuncinya menutup. (*)